Minggu, 14 April 2013

Teori Orang-orang Besar (greath man theory)


    Greath Man Theory didefinisikan sebagai pola terpadu dari karakteristik pribadi yang mencerminkan berbagai perbedaan individual dan efektivitas kepemimpin yang konsisten di berbagai kelompok dan situasi organisasi (Zaccaro, Kemp, & Bader, 2004).

    Teori ini menganggap pemimpin itu dilahirkan (given), bukan karena faktor pendidikan dan pelatihan. Konsep kepemimpinan dalam teori orang besar adalah atribut tertentu yang melekat pada diri pemimpin, atau sifat personal, yang membedakan pemimpin dari pengikutnya. Teori ini secara garis besar merupakan penjelasan tentang orang besar atau pahlawan dengan pengaruh individualnya berupa karisma, intelegensi, kebijaksanaan, atau dalam bidang politik tentang pengaruh kekuasaannya yang berdampak terhadap sejarah.

   Jika kita melihat para pemimpin besar dari masa lalu seperti Alexander Agung, Hannibal Barca, Napoleon, Jenghis Khan dan Abraham Lincoln, kita akan menemukan bahwa mereka tampaknya berbeda dari manusia biasa dalam beberapa aspek. Hal yang sama berlaku untuk para pemimpin kontemporer seperti Barack Obama dan Nelson Mandela atau Joko Widodo. Mereka memiliki ambisi tingkat tinggi ditambah dengan visi yang jelas kemana tujuan mereka.

    Pemimpin demikian disebut sebagai pemimpin alamiah, lahir dengan seperangkat kualitas pribadi yang membuat mereka pemimpin yang efektif. Bahkan saat ini, keyakinan masyararakt bahwa pemimpin hebat itu terlahir adalah sesuatu yang lumrah.

    Teori pendekatan sifat membedakan antara pemimpin yang efektif dengan yang tidak efektif. Bila kita memperhatikan eksekutif puncak, tokoh olahraga, dan bahkan politisi seringkali tampaknya memiliki aura yang membedakan mereka dari orang lain. 
 
     Menurut teori kontemporer, seorang pemimpin tidak seperti orang lain. Mereka tidak perlu intelektual jenius atau nabi maha tahu untuk berhasil, tetapi mereka pasti harus memiliki hal-hal yang tepat yang tidak sama hadir dalam semua orang. Orientasi ini mengungkapkan pendekatan untuk mempelajari kepemimpinan yang dikenal kini sebagai teori pendekatan sifat.

Kendra Cherry mengumpulkan beberapa teori, diantaranya sebagai berikut:
  • Teori Kepemimpinan The Great Man adalah teori-teori kepemimpinan si orang besar yang menganggap bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang inheren- bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat. Thomas Carylie dan Herbet Spencer memperkenalkan teori ini pada abad ke 18.
  • Teori Kepemimpinan Trait Teori kepemimpinan ini berasumsi bahwa orang mewarisi sifat-sifat tertentu dan sifat-sifat yang kelak akan membuat mereka lebih cocok untuk memimpin Ralph Kiem menjelaskan bahwa Edwin Ghiselli sebagai orang yang memperkenalkan teori ini.
  • Teori Kepemimpinan Kontingensi berfokus pada variabel tertentu yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin menentukan gaya kepemimpinan seseorang, sehingga seorang pemimpin lentur dan fleksibel mengambil semua daya yang tengah tersedia padanya. Robert Lussier menjelaskan teori ini begitu sering dipakai pada kepemimpinan peruahaan di era tahun 60-an.
  • Teori Kepemimpinan Situasional mengusulkan bahwa pemimpin memilih tindakan yang terbaik berdasarkan variabel situasional 
  • Teori Kepemimpinan Perilaku didasarkan pada keyakinan bahwa pemimpin besaritu dibuat, bukan dilahirkan.
  • Teori Kepemimpinan Partisipatif menunjukan bahwa gaya kepemimpinan yang ideal adalah yang mengambil masukan dari orang lain ke account pengambilan keputusan. Teori ini sudah setua umur demokrasi.
  • Teori Kepemimpinan Manajerial dikenal juga sebagai teori transaksional, fokus pada peran pengawasan kinerja, organisasi dan kelompok.
  • Teori Kepemimpinan Relationship dikenal juga sebagai teori transformasi, befokus pada hubungan yang terbentuk antara pemimpin dan pengikutnya.

sumber referensi:
  1.  http://www.anneahira.com/teori-kepemimpinan.htm
  2. http://perilakuorganisasi.com/teori-orang-besar.html

4 komentar: